selamat idul fitri

tak terasa kita sudah kembali menuju hari raya idul fitri 1431H..Padahal sepertinya baru kemarin kita merayakannya.sebulan penuh menahan diri dari setiap kata amarah dan nafsu...bicara sering menyakitkan...perlakuan yang kurang berkenan...dengan segala kerendahan hati dan ketulusan jiwa...meski tangan tak sempat berjabat...setidaknya tulisan dan kata masih bisa terungkap...dengan penuh ke ikhlasan...minal aidzin wal faidzin...memohon maaf lahir bathin...












catatan:Minal 'Aidin wal-Faizin adalah ucapan yang biasa diucapkan antara sesama muslim saat merayakan Idul Fitri, setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan ramadhan. Ucapan ini adalah sebuah doa yang bila diterjemahkan menjadi "Semoga kita semua tergolong mereka yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri)" [1][2]

Mengucapkan kata "Minal 'Aidin wal-Faizin" di saat hari Idul Fitri maupun Idul Adha, merupakan budaya umat Islam di Indonesia. Kita tidak menjumpai dasar-dasar yang jelas, baik berupa hadist atau lainnya. Berdasarkan hadist pada saat hari Raya para sahabat saling mengucapkan "Taqobbalallahu minna waminkum" yang artinya "semoga Allah menerima amalku dan amal kalian".

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja'alanallahu Minal 'Aidin Wal Faizin" yang artinya "Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan".

1. Minal 'Aidin wal Faizin = Penulisan yang benar. 2. Minal Aidin wal Faizin = Juga benar berdasar ejaan Indonesia. 3. Minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan "dz" berarti huruf "dzal" dalam abjad arab. 4. Minal Aizin wal Faizin = Salah, karena pada kata "Aizin" seharusnya memakai huruf "dal" atau dilambangkan huruf "d" bukan "z". 5. Minal Aidin wal Faidin = Juga salah, karena penulisan kata "Faidin", seharusnya memakai huruf "za" atau dilambangkan dengan huruf "z" bukan "dz" atau "d".

ucapan shiyamana wa shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para sahabat.




sumber=id.wikipedia.org