free online counter

Sabtu, 05 Juni 2010

Kisah Penjaga Rel Kereta Api

Seorang bapak setengah baya bekerja pada sebuah perusahaan kereta api,dan
tugas bapak ini mudah saja. Beliau hanya bertugas menarik sebuah tuas yang
mengerakkan roda roda raksasa yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan
yang merintangi jalan kereta api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat
dengan selamat. (tentu saja jika jembatan tersebut tidak diangkat... maka
kereta api itu akan mengalami kecelakaan yang sangat hebat).

Bapak ini mempunyai seorang anak satu satunya yang sangat dikasihi dengan
segenap jiwanya. Suatu hari, anak bapak ini mengunjungi bapaknya dan bapaknya
membiarkan anaknya melihat lihat tempat kerjanya. Sewaktu anaknya menghampiri
roda roda raksasa tersebut, tiba tiba sang anak terpeleset dan jatuh diantara
roda roda raksasa tersebut. Malang baginya.. kaki anak kecil tersebut terjepit
dengan eratnya diantara gerigi roda-roda raksasa tersebut. Demi melihat kaki
anaknya terjepit diantara roda-roda raksasa tersebut, sang bapak dengan serta
merta berusaha menolong melepaskan kaki anak tersayangnya tersebut dari
jepitan gerigi roda tersebut....

Setelah berusaha sekian lama, sang bapak ini masih belum bisa melepaskan kaki
anaknya tersebut. Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena ketakutan.
Tiba tiba dari kejauhan terdengarlah secara samar-samar suara peluit kereta api
tersebut dari kejauhan memberi tanda agar jembatan itu harus segera diangkat.
Sesaat kemudian hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan... Di dalam
kecemasannya dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya... tapi masih tidak ada
hasilnya....

Tidak lama kemudian suara peluit kereta api tersebut terdengar semakin jelas
dan dekat. Hati bapak ini seketika menjadi hancur... bapak ini mulai menangis
dengan sedihnya. Di dalam hati bapak ini muncul suatu keraguan haruskah dia
mengorbankan anak satu satunya demi menyelamatkan kereta api itu yang
penumpangnya tak ada satupun yang dia kenal?
Namun jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya... maka berapa jiwa yang
akan melayang dengan sia sia hanya gara gara satu orang saja....????

Sesaat kemudian... bapak ini perlahan lahan mencium kening anaknya dengan penuh
kasih sayang dan dengan hati yang sangat hancur... lalu bapak ini mulai berdiri
dan menuju ke tuas pengangkat jembatan tersebut...dengan air mata yang
membasahi sampai ke bajunya... sang bapak ini melihat sekali lagi pada anak
satu satunya itu... Sesaat kemudian bapak ini menarik tuasnya dan jatuh lemas
dan menangis sejadi-jadinya tanpa berani malihat proses kematian anaknya yang
sangat tragis yang tidak pernah dibayangkan olehnya demi menyelamatkan
orang-orang yang ada didalam kereta api itu, yang sama sekali tidak
mengetahui, bahwa saat itu juga mereka telah bebas dari kematian yang kekal....

Sumber:Note friends in Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Jok sungkan-sungkan reeek...
tak tunggu komentarmu...!!!

Random Post

1 2 3 4 5

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service


Donwload blog ini

Total Pengunjung

Flag Counter

Recent Comment

Print this

Chat Zone

About Administrator

Foto saya
Aku hanya manusia biasa...

Reader Community

Follow Me

Statistik Blog

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

What Time is it?

Follow Me