free online counter

Rabu, 21 April 2010

Wanita Perkasa


Ia tak pernah menangis hanya untuk sebuah rasa sakit. Sebab tangisnya adalah mata air dan doa. Dialah wanita perkasa yang kini terbaring letih didera lanjutnya usia. Selama ini kata-katanya jadi penyembuh ketika kami merisaukan hidup dan merasa letih. Bahkan ketika fisik ringkihnya makin terkulai, dia tidak pernah ingin mengusik hari-hari kami....Bukan karena sudah tidak peduli, tapi karena dia tahu betul, kami semua sangat sayang dan tidak ingin terluka melihatnya.
Ia tak pernah mengeluh untuk sebuah rasa letih. Sebab suaranya adalah mantra pembangkit semangat ketika kami terjatuh, bahkan hancur. Dia tetap wanita perkasa. Meski kini menggigil dalam diam. Menatap gelap dan hampa di jalan panjangnya.
Maka, hari-hari ini, kami cuma ingin melihat sinar matamu, karena kami akan tahu disana selalu ada mata air. Tatap saja kami, tak perlu berkata-kata, karena kami cukup nyaman dengan tatapanmu.
Kami masih ingat bagaimana matahari membakar kulitmu, tapi kau tak pernah peduli... Kami masih ingat bagaimana hujan mendera persendianmu, tapi kau tak pernah mau tau... Kami masih ingat bagaimana tidurmu tak pernah cukup, tapi kau pun tak ingin merisaukannya... Kami masih ingat bagaimana peluhmu menguras kekerasan hati, toh kau tak juga beristirahat...
Ibu, kaulah wanita perkasa itu...
kesembuhanmu, senyum kami..

(Untuk ibu yang tak pernah letih menyenyumi hidup kami)

0 komentar:

Posting Komentar

Jok sungkan-sungkan reeek...
tak tunggu komentarmu...!!!

Random Post

1 2 3 4 5

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service


Donwload blog ini

Total Pengunjung

Flag Counter

Recent Comment

Print this

Chat Zone

About Administrator

Foto saya
Aku hanya manusia biasa...

Reader Community

Follow Me

Statistik Blog

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

What Time is it?

Follow Me